Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) adalah usaha alternatif untuk
memiliki keturunan dengan cara mempertemukan sperma dan sel telur di luar tubuh. Program bayi tabung dapat menjadi solusi bagi pasangan suami istri yang memiliki masalah reproduksi namun tetap ingin memiliki keturunan. Berbagai teknik telah dikembangkan untuk meningkatkan angka keberhasilan proses bayi tabung. Peluang keberhasilan akan meningkat dengan mempertimbangkan faktor usia pasangan suami istri.
Pada pasangan usia di bawah 35 tahun, kemungkinan keberhasilannya mencapai angka 47%. Sedangkan pada pasangan dengan rentang usia 35-40 tahun, angka keberhasilan bayi tabung berkisar pada 28-44%. Usia di atas 40 tahun memiliki angka keberhasilan paling rendah sebesar 15%. Tindakan bayi tabung dapat menggunakan sel sperma suami ataupun pendonor. Penggunaan sel sperma pendonor memiliki angka keberhasilan lebih tinggi, yakni di atas 50%.
Proses Bayi Tabung
Penyebutan bayi tabung sesuai dengan proses yang dilakukan untuk
mempertemukan sel telur dan sperma di dalam suatu wadah seperti tabung dengan tujuan supaya terjadi pembuahan. Berikut tahapan dalam proses pembuatan bayi tabung:
1. Pemeriksaan Pasangan Suami Istri
Tahap ini merupakan skrining awal berupa pemeriksaan darah dan USG.
Pemeriksaan darah dilakukan untuk memantau kadar hormon dalam
darah. Sedangkan USG dilakukan untuk mengetahui kondisi rahim dan mengantisipasi adanya masalah penyebab gangguan reproduksi.
2. Stimulasi Produksi dan Pematangan Sel Telur
Semakin banyak sel telur yang bisa diambil dan dibuahi, semakin besar kesempatan berhasil pada proses bayi tabung ini. Stimulasi dilakukan dengan menyuntikkan obat kesuburan sebanyak 1-4 kali sehari selama seminggu. Pemantauan melalui USG dan tes darah akan tetap dilakukan selama proses ini.
3. Pengambilan Sel Telur dan Sperma
Proses ini dilakukan dengan pembiusan dan pantauan dengan USG. Pengambilan sel telur dilakukan menggunakan jarum khusus yang
dimasukkan ke dalam indung telur. Jarum tersebut akan mengisap
beberapa folikel yang mengandung sel telur. Pengeluaran sperma juga dilakukan di hari yang sama untuk kemudian dibawa ke laboratorium embriologi dengan tujuan menyeleksi sperma dan sel telur terbaik.
4. Pembuahan
Pertemuan antara sperma dan sel telur dilakukan di sebuah cawan yang diinkubasi. Dalam waktu 1-2 hari diharapkan terjadi pembuahan antara sperma dan sel telur. Proses ini terus dipantau menggunakan mikroskop hingga dipastikan perkembangannya maksimal.
5. Perkembangan Embrio
Pemindahan embrio biasanya dilakukan pada hari kelima setelah
pembuahan ketika mencapai fase blastosit. Pada fase tersebut, embrio
mampu menempel dengan baik di dinding rahim. Proses pemindahan
dilakukan dengan cara memasukkan kateter berisi embrio dari vagina hingga dalam rahim. Setelah melakukan 5 proses di atas, biasanya kehamilan akan terjadi dalam kurun waktu 2 minggu. Bila masih belum terjadi kehamilan, dilakukan evaluasi penyebab dan dilakukan pemindahan embrio lagi.
Keunggulan Bayi Tabung
Bayi tabung menjadi solusi bagi pasangan mandul yang ingin memiliki
keturunan. Teknologi baru dalam bidang bayi tabung berupa SMART-IVF
memiliki banyak keunggulan. Tindakan ini memiliki keunggulan berupa tenaga kesehatan dengan kompetensi tinggi, penggunaan teknologi dan metode mutakhir, adanya laboratorium embriologi sebagai penunjang, jaringan kerja luas, dan biaya yang terjangkau. Keunggulan-keunggulan tersebut sudah tertera dalam nama SMART-IVF sendiri yang ternyata merupakan singkatan dari:
Sophisticated
Teknik bayi tabung ini menggunakan sarana prasarana canggih. Diawali
dari skrining pasien yang menggunakan USG dan IKO (Indonesian
Kalkulator of Oocyte) untuk menentukan kadar AMH (Anti-Mullerian
Hormone), usia biologis, jumlah oosit dewasa, dan dosis obat subur.
Modern
Metode yang dilakukan sangat modern mengikuti perkembangan zaman.
Harga Terjangkau
Biaya bayi tabung dengan program SMART-IV sangat terjangkau.
Sehingga diharapkan program ini dapat dijangkau secara merata oleh
seluruh lapisan masyarakat.
Reproductive
Edukasi tentang reproduksi akan diberikan kepada masyarakat awam
untuk meningkatkan pemahaman dan perkembangan bayi tabung. Angka
keberhasilan bayi tabung dengan teknik SMART-IVF mencapai lebih dari
33%.
Teknologi Terbaru
Teknologi yang digunakan tentu saja terbaru dan terbaik. Panen sel telur
dilakukan dengan metode non-flushing yang berbeda dengan metode
konvensional. Suksesnya program bayi tabung dipengaruhi oleh kondisi fisik dan psikologi pasangan suami istri. Selain itu pengaruh tenaga kesehatan yang kompeten, peralatan medis, dan teknik prosedur yang baik juga cukup berpengaruh dalam keberhasilan bayi tabung.
Suksesnya program bayi tabung dipengaruhi oleh kondisi fisik dan psikologi pasangan suami istri. Selain itu pengaruh tenaga kesehatan yang kompeten, peralatan medis, dan teknik prosedur yang baik juga cukup berpengaruh dalam keberhasilan bayi tabung.
Comment