by

Perikarditis. Penyebab, Pencegahan dan Pengobatan

Perikarditis adalah peradangan yang terjadi pada selaput pembungkus jantung (perikardium). Pada keadaan sehat, perikardium berfungsi untuk menjaga jantung agar tidak berpindah posisi, melindungi jantung dari gesekan, dan melindungi jantung dari penyebaran infeksi jaringan lain. Penyakit yang menimbulkan gejala nyeri dada ini dapat terjadi di segala usia. Meski begitu, perikarditis paling banyak terjadi di usia 20 sampai 50 tahun, terutama pada pria.

Penyebab Perikarditis

Sebagian besar kasus perikarditis tidak diketahui penyebabnya, tetapi ada beberapa hal yang diduga dapat menjadi penyebab perikarditis, yaitu:

  • Infeksi bakteri.
  • Infeksi virus.
  • Kanker dari organ lain yang menyebar ke perikardium.
  • Serangan jantung.
  • Cedera pada daerah dada.
  • Pasca operasi jantung.
  • Penyakit autoimun, seperti lupus dan rheumatoid arthritis.
  • Radioterapi di daerah dada, terutama pada terapi kanker payudara dan paru-paru.

Gejala Perikarditis

Gejala perikarditis umumnya dapat dirasakan pengidap selama kurang lebih 3 minggu. Namun demikian, perikarditis dapat menjadi kronis jika gejala menetap selama lebih dari 3 bulan. Ada beberapa gejala yang umum dirasakan oleh penderita perikarditis, antara lain:

  • Nyeri dada, seperti tertusuk di bagian tengah atau sisi kiri dada.
  • Sesak napas, terutama saat posisi berbaring.
  • Batuk kering yang tidak kunjung membaik.
  • Demam.
  • Jantung berdebar-debar.
  • Lemas dan cepat lelah.
  • Tungkai atau perut membengkak.

Diagnosis Perikarditis

Dokter akan mendiagnosis perikarditis diawali dengan suatu wawancara medis lengkap. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk menemukan abnormalitas fisik yang mengarah pada perikarditis. Beberapa tes penunjang yang dilakukan untuk memastikan perikarditis dan penyebabnya yaitu:

  • Tes darah : Tes darah dilakukan untuk mengetahui adanya infeksi atau peradangan.
  • Rontgen dada : Foto Rontgen dada bertujuan untuk melihat kondisi jantung, paru-paru, dan pembuluh Jika terdapat efusi perikardium yang terjadi pada perikarditis, maka jantung akan tampak membesar.
  • Echo jantung : Echo jantung dilakukan untuk melihat gambaran jantung dan mendeteksi cairan yang terkumpul dalam ruang
  • EKG (elektrokardiogram) : EKG bertujuan untuk mendeteksi dan merekam aktivitas listrik jantung yang dapat berubah saat terjadi perikarditits.
  • CT scan : Pemindaian dengan sinar-X ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran jantung lebih detail.
  • MRI : Prosedur menggunakan gelombang magnet ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran jantung secara detail. Dari hasil pemeriksaan, dapat terlihat apabila ada penebalan, peradangan, atau perubahan lain pada perikardium.
ARTIKEL TERKAIT:  10 Cara Mengatasi Sakit Tulang Belakang, Wajib Tahu

Pengobatan Perikarditis

Pada perikarditis ringan, pengidap umumnya dapat sembuh dengan mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter serta cukup beristirahat. Dokter akan menganjurkan agar pengidap menghindari aktifitas fisik berlebihan, karena dapat memicu kambuhnya perikarditis. Obat-obatan yang umum diberikan dokter, antara lain:

  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
    Obat antiinflamasi nonsteroid berfungsi untuk mengurangi peradangan di perikardium dan meredakan nyeri dada. Obat yang dapat diberikan adalah ibuprofen dan aspirin.
  • Colchicine
    Colchicine berfungsi untuk mengurangi peradangan dengan cara membunuh sel radang Obat ini dapat dikombinasikan dengan OAINS atau diberikan sebagai alternatif dari OAINS.
  • Kortikosteroid
    Obat kortikosteroid hanya diberikan apabila perikarditis tidak membaik dengan OAINS dan colchicine. Salah satu contohnya adalah prednisone.
  • Antibiotik
    Obat antibiotik hanya diberikan jika perikarditis disebabkan oleh infeksi bakteri.

Sedangkan pada perikarditis yang parah dan mengalami komplikasi, pengidap perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit. Dokter akan melakukan beberapa tindakan medis untuk mengatasi kondisi ini, seperti:

  • Pericardiocentesis, yaitu suatu tindakan untuk mengeluarkan timbunan cairan dari ruang perikardium. Pada prosedur ini, jarum dan selang kecil digunakan untuk mengeluarkan cairan yang terdapat pada ruang perikardium.
  • Pericardiectomy, yaitu suatu tindakan untuk memotong bagian perikardium yang mengalami kekakuan, agar fungsi jantung dapat kembali normal.

Komplikasi Perikarditis

Melakukan pemeriksaan dini bisa membantu kamu mendiagnosis penyakit ini lebih awal. Hal ini dilakukan guna meminimalkan komplikasi yang mungkin terjadi akibat perikarditis, seperti:

  • Tamponade jantung (cardiac tamponade)
    Tamponade jantung terjadi jika jumlah cairan di dalam kantong perikardium terlalu banyak sehingga menekan jantung dan menghalangi aliran darah ke jantung. Kondisi ini bisa berakibat fatal jika tidak segera
  • Perikarditis konstriktif
    Peradangan perikardium yang berlangsung lama dan hilang-timbul akan menyebabkan terbentuknya jaringan parut pada perikardium. Jaringan parut ini membuat perikardium menjadi kaku dan tidak dapat meregang dengan normal sehingga menghalangi gerakan jantung dan menghambat fungsi jantung.
ARTIKEL TERKAIT:  5 Terapi Ini Terbukti Mampu Meringankan Stroke Ringan

Faktor risiko perikarditis

Dalam beberapa kasus, tidak menutup kemungkinan seseorang dapat mengalami penyakit atau kondisi kesehatan tertentu tanpa adanya satu pun faktor risiko. Berikut adalah faktor-faktor risiko yang dapat memicu seseorang terkena perikarditis:

  • Usia : Peradangan pada perikardium lebih banyak ditemukan pada pasien berusia 20 hingga 50 tahun.
  • Jenis kelamin : Kasus kejadian penyakit ini lebih umum ditemukan pada pasien berjenis kelamin pria dibanding dengan pasien wanita.
  • Penyakitperandangan (inflamasi) : Pasien dengan masalah peradangan lain, seperti rheumatoid arthritis, systemic lupus erythematosus (SLE), serta skleroderma, lebih berisiko mengalami peradangan pada perikardium.
  • Penyakit-penyakit tertentu : Orang dengan penyakit-penyakit tertentu, seperti HIV/AIDS, TBC, dan kanker, lebih berpotensi mengalami peradangan ini.
  • Cedera akibat kecelakaan : Pernah mengalami cedera yang cukup parah akibat kecelakaan tertentu, risiko Anda untuk mengalami perikarditis adalah lebih tinggi dibanding dengan orang biasa.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu : Meminum beberapa jenis obat-obatan, seperti phenytoin (obat anti kejang), warfarin, heparin (untuk mengencerkan darah), serta procainamide (obat untuk aritmia) dapat memperbesar peluang Anda untuk menderita penyakit ini.

Pencegahan Perikarditis

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah perikarditis, antara lain:

  • Melakukan pemeriksaan rutin terkait kondisi kesehatan jantung.
  • Mengikuti anjuran dokter jika sedang menjalani pengobatan jantung.
  • Menghindari aktivitas dan pekerjaan berat yang dapat memicu perikarditis.
  • Rutin mencuci tangan agar terhindar dari infeksi virus.
  • Menghindari kontak langsung dengan pengidap yang mengidap infeksi virus.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami beberapa gejala yang telah disebutkan sebelumnya di atas yang tidak kunjung membaik, terutama jika mengalaminya setelah mengidap flu atau nyeri tenggorokan, segera konsultasikan dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Atur janji di dokter.my untuk komunikasi dengan dokter langsung.

ARTIKEL TERKAIT:  Patah Tulang atau Fraktura

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed