by

Penyebab Osteosarkoma. Gejala, Diagosis dan Pengobatan

Osteosarkoma (juga disebut sarkoma osteogenik) adalah jenis kanker yang dimulai pada sel-sel yang membentuk tulang. Kebanyakan osteosarkoma dialami oleh anak-anak dan dewasa muda. Meski begitu, kanker ini dapat berkembang tak kenal usia.

Osteosarkoma merupakan jenis kanker tulang pada anak yang paling sering terjadi. Berdasarkan penelitian, osteosarcoma kerap menyerang anak laki-laki, terutama pada usia 15 tahun. Meski demikian, Osteosarkoma juga cukup sering terjadi pada orang yang berusia lebih dari 60 tahun.

Penyebab Osteosarkoma

Kanker ini dimulai ketika sel tulang yang sehat mengembangkan perubahan dalam DNA-nya. DNA sel berisi instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan. Perubahan ini kemudian memberitahu sel untuk mulai membuat tulang baru ketika tidak dibutuhkan.

Tulang baru tersebut akan berkembang menjadi tumor yang menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat, kemudian menyebar ke bagian tubuh lain.

Perubahan DNA ini dapat terjadi dengan cara diturunkan dari orang tua (perubahan gen turunan) atau dengan cara didapat (perubahan gen akuisita). Nah, perubahan gen turunan biasanya menyebabkan sindrom-sindrom seperti Li-Fraumeni dan retinoblastoma dengan salah satu kondisi yang sering ditemukan pada sindrom tersebut adalah Osteosarkoma.

Gejala Osteosarkoma

Gejala Osteosarkoma tergantung pada lokasi tulang yang terkena tumor. Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejalanya:

  • Keterbatasan gerak bagian tubuh yang terkena tumor
  • Pincang jika tumor berada di kaki
  • Nyeri saat mengangkat sesuatu jika tumor berada di tangan
  • Retak atau patah tulang yang dapat terjadi tanpa sebab
  • Nyeri, bengkak, dan kulit kemerahan di area tumbuhnya tumor
  • Benjolan yang dapat teraba hangat atau terasa nyeri di kaki atau tangan yang terkena

Pada sebagian penderita, Osteosarkoma juga dapat menimbulkan gejala lain, seperti demam, berat badan menurun tanpa sebab, dan berkeringat di malam hari.

ARTIKEL TERKAIT:  Tingkat Keberhasilan Proses Bayi Tabung Tinggi, Ini Faktanya!

Diagnosis Osteosarkoma

Untuk mendiagnosis Osteosarkoma, dokter akan bertanya terlebih dahulu terkait gejala, riwayat penyakit, dan riwayat pengobatan yang pernah dijalani oleh pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik di area yang diduga terkena kanker. Dokter mungkin menyarankan satu atau lebih dari tes pencitraan ini untuk menemukan kanker dan mencari tahu apakah itu telah menyebar:

  • X-ray
  • Komputerisasi tomografi (CT)
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI)
  • Positron Emission Tomography (PET)
  • Pemindai tulang (bone scan)

Jenis prosedur biopsi yang digunakan untuk mendiagnosis osteosarkoma termasuk:

  • Biopsi jarum. Dokter memasukkan jarum tipis melalui kulit dan mengarahkannya ke tumor. Jarum digunakan untuk mengangkat potongan-potongan kecil jaringan dari tumor.
  • Biopsi bedah. Dokter membuat sayatan melalui kulit dan mengangkat seluruh tumor (biopsi eksisi) atau sebagian dari tumor (biopsi insisional).

Faktor Risiko Osteosarkoma

Ada berbagai faktor yang mampu meningkatkan risiko kanker osteosarkoma. Faktor ini meliputi gaya hidup, seperti berat badan, aktivitas fisik, diet, dan penggunaan tembakau. Sejauh ini, faktor-faktor yang berhubungan dengan gaya hidup belum dikaitkan dengan osteosarkoma pada orang dewasa. Faktor-faktor lain yang diketahui berperan dalam perkembangan osteosarkoma, meliputi:

  • Usia 10—30 tahun, terutama pada masa growth spurt.
  • Usia lebih dari 60 tahun.
  • Memiliki tinggi badan yang cenderung tinggi.
  • Jenis kelamin perempuan, terkait periode growth spurt yang muncul lebih cepat.
  • Ras Afrika-Amerika dan hispanik.
  • Radiasi di tulang.
  • Penyakit tulang seperti penyakit Paget dan hereditary multiple osteochondromas.
  • Sindrom kanker bawaan, seperti Retinoblastoma, Sindrom Li-Fraumeni, Sindrom Rothmund-Thomson, – Sindrom Bloon, Sindrom Werner, Andemia Diamond-Blackfan

Pengobatan Osteosarkoma

Pengobatan Osteosarkoma dilakukan melalui operasi dan kemoterapi. Pada beberapa kasus, dokter juga dapat melakukan prosedur radioterapi. Berikut penjelasannya:

  • Operasi
ARTIKEL TERKAIT:  Apa Bahaya Penyakit Ambeien atau Wasir. Pahami Gejala, Pengobatan dan Pencegahan

Tujuan dari operasi adalah untuk mengangkat semua sel kanker. Pengobatan ini sebaiknya perlu mempertimbangkan pengaruhnya terhadap kemampuan pasien untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Luasnya operasi untuk osteosarkoma tergantung pada beberapa faktor, seperti ukuran tumor dan lokasinya.

  • Kemoterapi

Pemberian obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Obat yang diberikan bisa dalam bentuk pil, infus, atau kombinasi keduanya. Kemoterapi bisa dilakukan sebelum operasi untuk menyusutkan sel kanker agar lebih mudah diangkat.

Lamanya kemoterapi yang perlu dijalani pasien tergantung pada tingkat penyebaran Osteosarkoma. Pada Osteosarkoma yang belum menyebar luas, dokter dapat menganjurkan kemoterapi beberapa bulan sebelum operasi.

  • Radioterapi

Terapi yang menggunakan sinar X atau sinar proton untuk membunuh sel kanker. Terapi ini dilakukan dengan mengarahkan sinar radiasi tersebut ke bagian tubuh di mana Osteosarkoma berada.

Radioterapi dilakukan pada pasien yang tidak bisa menjalani operasi atau jika masih ada sel kanker yang tersisa.

Komplikasi Osteosarkoma

Risiko komplikasi akibat osteosarkoma meliputi:

  • Patah tulang
  • Infeksi luka dan lambatnya penyembuhan
  • Masalah dengan cangkok tulang donor atau prostesis
  • Efek samping kemoterapi seperti anemia, perdarahan, kerusakan ginjal atau hati, gangguan pendengaran, dan risiko kanker lainnya yang lebih tinggi

Pencegahan Osteosarkoma

Belum diketahui secara pasti cara untuk mencegah Osteosarkoma. Hal ini karena penyebab Osteosarkoma tidak terkait dengan faktor gaya hidup atau lingkungan. Namun, dengan menjalani pengobatan yang tepat sejak dini, kemungkinan pasien Osteosarkoma untuk sembuh cukup besar.

Bagi orang yang baru menjalani pengobatan Osteosarkoma, lakukan pemeriksaan rutin ke dokter guna mencegah kemungkinan penyakit ini kambuh lagi.

Kapan Harus ke Dokter?

Apabila menemukan tanda dan gejala yang mirip seperti osteosarkoma, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Kalau kamu berencana mengunjungi rumah sakit, buat janji rumah sakit di Malaysia bersama Dokter.my. Jangan tunda untuk memeriksakan diri sebelum kondisinya semakin memburuk.

ARTIKEL TERKAIT:  Waspada Hipospadia, Kenali Penyebabnya

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed