Kanker serviks merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal pada leher rahim. Sekitar 99,7% penyebab kanker serviks adalah virus HPV (human papilloma virus) yang menyebar dan menginfeksi leher rahim. Di Indonesia sendiri ditemukan setidaknya 15.000 ribu kasus kanker serviks setiap tahunnya.
Penyebab Kanker Serviks yang Wajib Wanita
Virus HPV riskan ditularkan lewat hubungan seksual, yakni melalui kontak langsung antarkelamin, membran mukosa, pertukaran cairan tubuh, sampai oral seks. Makin sering wanita berganti pasangan seksual, makin tinggi risiko ia terkena penyakit ini. Lalu, adakah faktor lain yang menjadi penyebab kanker leher rahim?
Aktivitas Seks Terlalu Dini
Aktivitas seksual yang terlalu dini juga bisa menjadi pemicu penyakit kanker serviks. Hal ini diakibatkan oleh struktur organ seksual yang belum berkembang sempurna, sehingga rentan terinfeksi virus HPV. Inilah mengapa banyak remaja dan wanita muda yang menderita kanker serviks.
Menurut penelitian, batas usia minimal bagi perempuan untuk dapat berhubungan seksual aktif dengan aman adalah 18 tahun saat tubuh sudah melewati transformasi hormonal yang sempurna.
Sering Berganti Pasangan Seksual
Wanita yang sering bergonta-ganti partner seksual memiliki risiko kanker serviks yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang setia pada satu pasangan. Ingat, virus HPV sangat mudah menular melalui hubungan seksual. Semakin sering Anda berganti pasangan, risiko terkena kanker serviks juga akan semakin besar—terlebih jika partner seksual Anda kurang menjaga kebersihan tubuh dan kelamin.
Kebiasaan Merokok
Siapa sangka kalau kebiasaan merokok ternyata bisa menyebabkan seorang wanita menderita kanker serviks? Di dalam tembakau terdapat zat kimia yang akan masuk ke aliran darah, mengganggu perkembangan sel-sel, lalu memicu pertumbuhan sel abnormal pada leher rahim. Jenis kanker serviks yang umum diderita perokok adalah kanker serviks sel skuamosa.
Lemahnya Sistem Imun Tubuh
Sistem kekebalan tubuh yang lemah memang rentan membuat seseorang lebih mudah terserang infeksi, tak terkecuali infeksi yang diakibatkan oleh virus HPV. Cara pencegahannya adalah dengan menjaga kesehatan tubuh, rutin berolahraga, konsumsi makanan bergizi seimbang, dan menerapkan pola hidup sehat.
Selain memperkuat sistem imun, penerapan pola hidup sehat juga akan membantu mempertahankan berat badan ideal serta meminimalisir penumpukan lemak dalam tubuh. Ya, orang dengan BB berlebih memang lebih berisiko mengidap kanker.
Konsumsi Pil KB dalam Jangka Panjang
Konsumsi pil KB dalam jangka panjang ternyata dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Pil pengatur jarak kehamilan mengandung hormon sintetis estrogen dan progestin yang berperan dalam siklus menstruasi dan reproduksi wanita.
Tingginya kadar hormon estrogen dan progestin ini sudah lama diketahui menjadi salah satu penyebab timbulnya kanker serviks. Selain kanker leher rahim, pil KB juga bisa menjadi pemicu penyakit kanker payudara dan kanker hati.
Pola Makan Sembarangan
Kanker serviks juga bisa diakibatkan oleh pola makan yang tidak dijaga. Kurangnya asupan makanan yang mengandung serat seperti sayuran dan buah diketahui menjadi salah satu pemicu dan faktor risiko kanker serviks.
Jenis makanan lain yang berpotensi menyebabkan kanker serviks adalah makanan yang mengandung lemak trans (gorengan, keripik, dll), alkohol, serta makanan kemasan/kalengan yang mengandung pengawet dan sodium nitrit.
Penderita Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penyakit kanker serviks lebih mudah menjangkiti mereka yang sudah terinfeksi sexually transmitted disease (STD) alias penyakit menular seksual, misalnya klamidia, gonore, syphilis, serta HIV/AIDS. Selain virus, faktor lain yang turut menjadi pemicu adalah lemahnya daya tahan tubuh penderita.
Faktor Keturunan
Risiko terkena kanker serviks akan semakin tinggi jika ada salah satu anggota keluarga yang menderita penyakit serupa. Ini disebabkan oleh kesamaan sistem imun dan daya tahan tubuh, sehingga kemungkinan terinfeksi juga sama besar.
Tentu saja hal ini dapat dicegah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Jangan lupa melakukan pemeriksaan pap smear untuk mendeteksi ada tidaknya sel-sel abnormal pada leher rahim.
Paritas (Jumlah Kelahiran)
Menurut studi, memiliki banyak anak (apalagi dengan jarak yang pendek-pendek) membuat wanita lebih rentan terkena kanker serviks. Ya, intensitas persalinan berbanding lurus dengan perlukaan pada organ reproduksi wanita. Semakin sering melahirkan, semakin rentan ia terinfeksi virus HPV.
Selain itu, melahirkan di usia yang terlalu muda atau terlalu tua juga sama berisikonya. Batas aman dan ideal seorang wanita untuk hamil dan melahirkan adalah antara usia 18-35 tahun.
Mengetahui faktor penyebab kanker serviks merupakan langkah awal untuk mencegah penularan penyakit mematikan ini. Jika Anda ingin berkonsultasi lebih lanjut seputar kanker serviks, jangan ragu untuk menghubungi tim medis dari dokter.my.
Selain memperoleh diagnosis yang tepat dari dokter-dokter ahli, Anda juga dapat meminta second opinion yang objektif sehingga terhindar dari tindakan medis yang tidak diperlukan. Klik di sini untuk mengatur jadwal konsultasi dengan dokter di dokter.my sekarang!
Comment