by

Waspada Hipospadia, Kenali Penyebabnya

penyakit hipospadia bukanlah suatu kelainan yang bisa dianggap remeh. Hipospadia adalah kelainan bawaan pada bayi laki-laki yang memiliki lubang kencing abnormal. Lubang kencing laki-laki normalnya terletak di ujung penis, namun pada penderita hipospadia, letaknya di batang atau pangkal penis. Bayi akan kesulitan buang air kecil dan ketika dewasa akan mengalami kemandulan karena sperma sulit mencapai liang vagina saat berhubungan seks. Oleh sebab itu, pemeriksaan dan penanganan hipospadia perlu dilakukan sejak awal.

Penyebab Hipospadia

Penting bagi orang tua untuk mengetahui penyebab dan faktor risiko hipospadia supaya mampu terhindar dari kondisi ini. Kombinasi faktor genetik dan lingkungan dipercaya menjadi faktor yang paling mempengaruhi hipospadia.

  1. Genetik
    Penyebab hipospadia pada bayi baru lahir terbukti pada keterlibatan
    mutasi genetik, riwayat keturunan, dan etnis. Gangguan perkembangan saluran kencing (uretra) akibat mutasi genetik pada janin terjadi pada minggu ke-9 dan ke-14 usia kehamilan. Beberapa studi menyatakan bahwa riwayat keturunan hipospadia berisiko 57-77% terkena hipospadia pada bayi baru lahir.
  2. Lingkungan
    Paparan zat kimia berbahaya, kontrasepsi oral, dan obat-obatan pada ibu hamil memiliki hubungan penyebab terjadinya hipospadia. Zat kimia berupa pestisida yang banyak ditemukan di bidang pertanian dapat menjadi salah satu penyebab hipospadia pada bayi baru lahir.
    Komunikasikan dengan dokter untuk menentukan kontrasepsi dan obat- obatan yang dapat menjadi pemicu terjadinya hipospadia.
  3. Usia saat hamil
    Tingkat keparahan hipospadia berbanding lurus dengan pertambahan usia ibu. Usia lebih tua saat hamil berpotensi besar mengalami gangguan endokrin yang akan menimbulkan kelainan bentuk organ tubuh termasuk penis. Faktor usia lebih dari 35 tahun juga mempengaruhi kondisi kesehatan ibu saat hamil. Hipertensi maternal, infeksi virus, dan preeklamsia dapat menjadi penyebab hipospadia.
  4. Obesitas
    Ibu hamil dengan berat badan berlebih meningkatkan risiko terjadinya hipospadia 2X lipat lebih besar dibandingkan ibu hamil dengan berat badan normal. Terjadi gangguan keseimbangan hormon androgen dan estrogen pada ibu obesitas yang memengaruhi perkembangan sel reproduksi sehingga terjadi hipospadia.
  5. Kondisi Bayi
    Bayi laki-laki yang lahir kembar, prematur, atau berat lahir rendah berhubungan dengan terjadinya hipospadia. Pencegahan hipospadia dapat dilakukan dengan cara menghindari kondisi yang menyebabkan hipospadia. Lakukan konsultasi kehamilan secara rutin (minimal 4x selama hamil), penuhi kebutuhan nutrisi seimbang, dan berada pada lingkungan sehat yang mendukung. Ibu harus selalu waspada dalam penggunaan obat-obatan yang dapat memberikan efek samping pada janin selama kehamilan.
ARTIKEL TERKAIT:  Waktu yang Tepat Bertemu Spesialis Nefrologi untuk Cek Kondisi Ginjal

Pencegahan hipospadia dapat dilakukan dengan cara menghindari kondisi yang menyebabkan hipospadia. Lakukan konsultasi kehamilan secara rutin (minimal 4x selama hamil), penuhi kebutuhan nutrisi seimbang, dan berada pada lingkungan sehat yang mendukung. Ibu harus selalu waspada dalam penggunaan obat-obatan yang dapat memberikan efek samping pada janin selama kehamilan.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed