Jika seseorang mengalami kesehatan mata dan hendak memeriksakannya, tak ada salahnya untuk mengenali tiga jenis profesional yang menangani persoalan pada mata. Karena seorang pasien harus bisa menemukan ahli yang tepat sebelum memeriksa matanya. Ada tiga jenis profesi yang menangani kesehatan mata, meskipun terlihat mirip tapi berbeda karena mereka menangani permasalahan yang berbeda pula. Tiga profesional itu adalah spesialis yang bergelut di bidang oftalmologi, optometrist dan optician.
Dan berikut perbedaan pengertian dokter spesialis mata antara oftalmologi, optometris dan optician:
Oftalmologi(s)
Ophthalmologist adalah sebutan untuk dokter spesialis mata di bidang oftalmologi. Sebuah bidang kedokteran yang berkonsentrasi pada anatomi, fisiologi dan penyakit pada mata. Yang membedakan ophthalmologist dengan optometrist dan optician. Ophthalmologist perlu menyelesaikan pendidikan kedokteran yang berlanjut ke pelatihan medis di bidang oftalmologi.
Seorang ophthalmologist bisa punya izin praktek kedokteran dan pembedahan sendiri. Mereka dididik untuk diagnosa dan pengobatan segala macam penyakit yang berhubungan dengan persoalan mata, menjalankan operasi mata dan juga meresepkan kaca mata untuk pasien. Ophthalmologist juga sering terlibat dalam pengembangan ilmu oftalmologi, baik penelitian ilmiah tentang penyebab dan obat untuk mata.
Mereka yang sudah menyelesaikan studi oftalmologi dan punya izin praktek bisa memiliki kewenangan:
- Memeriksa kondisi mata
- Merawat mata pasien secara medis
- Membedah mata
- Mendiagnosa dan mengobati penyakit mata yang merupakan komplikasi dari penyakit lain
- Menjalankan operasi plastik mata
Seorang Ophthalmologist tidak serta merta hanya fokus di bidang oftalmologi umumnya saja. Sebagian dari ophthalmologist melanjutkan pendidikan khusus di bidang tertentu perawatan mata atau bedah. Disebut juga subspesialis pada bidang oftalmologi. Dan bidang lain itu antara lain: glaukoma, retina, pediatri, kornea, neurologi, bedah plastik dan lainnya.
Optometrist
Optometrist adalah profesional yang juga memiliki ilmu oftalmologi, tapi tidak menangani persoalan medikal. Sebutan optometrist adalah untuk mereka yang memiliki pelatihan dan pendidikan penanganan mata, namun tidak se-komprehensif yang diterima oleh seorang ophthalmologist.
Dokter optometri mendapat izin untuk punya praktek optometri, dan memiliki wewenang seperti:
- Pemeriksaan mata
- Pengobatan rabun jauh, rabun dekat dan astigmatisme
- Meresepkan kacamata
- Memberi terapi penglihatan atau alat bantu melihat
- Diagnosa kondisi mata
- Meresepkan pengobatan kondisi mata
- Bisa berpartisipasi pada waktu sebelum atau sesudah pembedahan mata
Sekilas mirip, maka dari itu biasanya ophthalmologist dan optometrist bisa terlihat kerja bersama dalam satu penanganan penyakit mata. Seperti ophthalmologist, sebagian optometrist juga bisa punya pelatihan lebih lanjut untuk subspesialisasi seperti rehabilitasi penglihatan, perawatan mata primer, optometri geriatri dan pediatrik, terapi visi olahraga.
Optisien
Juga seorang profesional di bidang kesehatan mata, namun mereka lebih ke teknisi terlatih yang punya wewenang untuk desain, verifikasi dan menyesuaikan lensa kacamata sebagai proses perbaikan penglihatan penderita. Seorang optisien punya hubungan dengan ophthalmologist dan optometrist ketika diberikan resep untuk pasien, namun tidak terlibat dalam diagnosa atau penulisan resepnya. Mereka tidak memiliki izin untuk diagnosa dan pengobatan mata.
Beberapa peran optisien dalam oftalmologi adalah sebagai berikut:
- Evaluasi resep lensa yang diberikan ophthalmologist atau optometrist
- Menyediakan, mengeluarkan dan perbaikan kacamata
- Membantu menentukan jenis lensa dan bingkai yang sesuai dengan pasien
- Memesan dan menyimpan produk kacamata dan lensa
- Mereferensikan dokter mata yang baik
Studi tentang oftalmologi terus berkembang seiring berkembangnya juga teknologi untuk menjaga kesehatan mata. Seringnya gejala penyakit pada mata agak sulit terdeteksi. Maka dibutuhkan bantuan seorang profesional oftalmologi untuk mencari tahu persoalan mata yang dialami oleh seseorang. Ada baiknya dilakukan secara berkala dan rutin. Masuk usia 40 tahun, disarankan untuk menemui praktisi oftalmologi agar bisa terhindar dari kerusakan jangka panjang.
Jika ingin mendapatkan second opinion dari dokter terbaik silahkan cek di dokter.my , dengan penanganan yang maksimal dan sudah sangat terpercaya, segera konsultasikan kesehatan anda di tangan yang tepat.
Comment