Rasa nyeri pada bagian sendi dan disertai demam, terkadang diartikan sebagai flu tulang. Namun, tidak ada penjelasan yang pasti mengenai jenis penyakit yang satu ini. Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan flu tulang?
Kondisi flu tulang bukan kondisi yang bisa disepelekan. Sebab kondisi ini bisa mengakibatkan tubuh sulit digerakkan karena gangguan pada sendi yang sangat menyiksa. Selain itu, komplikasi flu tulang jarang terjadi, tetapi ini bisa mencakup uveitis, retinitis, miokarditis, hepatitis, nefritis, meningoencephalitis, Guillain-Barre syndrome, dan sebagainya.
Penyebab Flu Tulang
Penyakit flu tulang atau chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya (CHIKV), yaitu suatu virus alfa yang berasal dari keluarga Togaviridae. Virus ini dapat menulari manusia melalui gigitan nyamuk.
Nyamuk Aedes dapat menggigit seseorang yang sudah terinfeksi dengan virus chikungunya, lalu menyebarkan infeksinya dengan menggigit orang sehat sehingga terkena flu tulang.
Gejala Flu Tulang
Gejala flu tulang yang paling khas adalah demam dan nyeri di persendian, terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki, dan tangan, serta tulang belakang. Demam dari gejala flu tulang biasanya berkisar dari 39-40 derajat Celcius, tapi tanpa pola yang khas seperti pada DBD.
Virus Chikungunya atau flu tulang biasanya memiliki masa inkubasi 2-4 hari, sementara gejalanya timbul antara 3 sampai 10 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi. Kelumpuhan dapat terjadi pada kasus demam chikungunya yang parah dan tidak tertangani dengan baik.
Keluhan yang dapat dirasakan, antara lain:
- Demam akut, umumnya di atas 39 derajat Celsius
- Polyathralgia: nyeri sendi biasanya dirasakan secara simetris pada kedua sisi tubuh. Kondisi ini bisa sangat mengganggu penderita. Arthralgia sering kali menyerang sendi-sendi kecil, seperti pergelangan tangan, tangan, dan pergelangan kaki. Nyeri sendi hebat tersebut yang membedakan penyakit flu tulang dari dengue
- Nyeri kepala
- Nyeri otot (mialgia)
- Nyeri sendi (artritis)
- Peradangan konjungtiva mata (konjungtivitis)
- Mual dan muntah
- Kemerahan (ruam maculopapular)
Faktor Risiko Flu Tulang
Penyakit flu tulang dapat terjadi pada siap saja. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini, yaitu:
- Tinggal di negara tropis
- Bepergian ke area wabah
- Tinggal di lingkungan yang tidak bersih atau sanitasi buruk
- Bayi baru lahir
- Usia di atas 65 tahun
- Riwayat penyakit kronik seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung dan imuntas lemah
Diagnosis Flu Tulang
Gejala demam Chikunganya sangat mirip dengan penyakit lainnya seperti demam berdarah dan Zika. Akibatnya, diagnosis fisik dinilai kurang akurat untuk mendeteksi penyebabb pasti penyakit. Itu sebabnya, cara satu-satunya untuk memastikan demam yang Anda alami merupakan gejala flu tulang dengan beberapa pemeriksaan penunjang yang mungkin diperiksa adalah:
- Pemeriksaan darah lengkap : Sering kali hasil akan menunjukkan penurunan limfosit dan trombosit, juga kenaikan kreatinin dan pemeriksaan fungsi hati.
- Pemeriksaan serologi : Pemeriksaan ELISA (enzyme linked immunoassay) dilakukan untuk menilai antibodi terhadap virus chikungunya. IgM umumnya muncul setelah 5–7 hari mulai gejala penyakit, dan dapat terus dideteksi hingga 3–6 bulan.
- Kultur virus : Umumnya virus dapat ditemukan dalam tubuh dalam tiga hari pertama penyakit.
- Pemeriksaan molecular : Umumnya, pemeriksaan RT-PCR, diharapkan dapat mendeteksi RNA virus chikungunya dalam 7–8 hari pertama penyakit.
Pengobatan Flu Tulang
Tidak ada obat khusus untuk mengatasi flu tulang alias Chikungunya. Pengobatan yang ada bertujuan untuk mengurangi gejala demam. Jika Anda mengalami demam Chikungunya, biasanya dokter akan merekomendasikan untuk istirahat total (bed rest) dan banyak minum cairan agar menghindari dehidrasi, serta menghindari gigitan nyamuk.
Beberapa hal yang dapat dilakukan selama masa penyembuhan adalah:
- Banyak beristirahat
- Asupan nutrisi yang bergizi
- Minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi
- Lindungi diri Anda dari gigitan nyamuk selama minggu pertama penyakit, untuk mencegah penyebaran penyakit
Namun, beberapa jenis obat dapat diberikan oleh dokter spesialis penyakit dalam untuk meredakan gejala-gejala mengganggu yang dirasakan, antara lain:
- Penggunaan obat-obatan jenis OAINS (obat antiinflamasi non-steroid) dapat diberikan untuk meredakan nyeri sendi, jika dipastikan pasien tidak terkena demam dengue
- Minum paracetamol bisa bantu meredakan nyeri serta menurunkan demam
Pencegahan Flu Tulang
Salah satu metode pencegahan yang paling efektif dan sederhana agar tak terkena penyakit flu tulang adalah menggunakan obat pengusir nyamuk. Pasalnya, penularan utama penyakit flu tulang adalah dengan gigitan nyamuk. Itu sebabnya, metode pencegahan terbaik dengan mengurangi kontak dengan nyamuk.
Langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegah penyakit flu tulang adalah:
- Memakai obat nyamuk dengan kandungan DEET (N, N-Diethyl-meta-toluamide)
- Menaruh tanaman pengusir nyamuk seperti lavender di dalam atau sekitar rumah
- Menyalakan aromaterapi dengan kandungan minyak lemon atau eucalyptus untuk mengusir dan mencegah nyamuk berkeliaran
- Menggunakan pakaian tertutup saat bepergian keluar rumah seperti celana dan lengan panjang
- Hindari memakai pakaian berwarna gelap karena nyamuk lebih menyukainya
Tidak pergi ke daerah yang sedang mengalami wabah - Memasangkan kelambu di atas kasur
- Menutup semua sumber genangan di lingkungan rumah
- Meletakkan pot bunga atau wadah lainnya yang tidak digunakan secara terbalik supaya tidak menjadi sarang nyamuk
- Mengurangi aktivitas pada sore dan malam hari karena aktivitas nyamuk di waktu tersebut
Kapan Harus ke Dokter?
Apabila terdapat gejala nyeri sendi dan nyeri otot yang berat disertai demam segera konsultasi lebih lanjut ke dokter. Atur janji dengan dokter berpengalaman di Dokter.my yang bekerjasama dengan dokter di rumah sakit ternama di Malaysia.
Comment